Status
Setiap yg berlaku,tak kira baik atau buruk,pasti ada hikmah yg tersembunyi yg kita tak tahu.

Friday 31 August 2012

| Seringkali |

Penulis : Cahaya Kesabaran Masa : 20:50 Comments : 0 Labels :



"..Seringkali kita meminta
agar dikurniakan rasa cinta hanya keranaNya,
tetapi seringkali kita TERLUPA
untuk meminta agar jatuh cinta kepadaNya..
Seringkali kita menatap kalam-kalam cinta
tentang jodoh dan pasangan hidup,
tetapi seringkali kita TERLUPA
untuk menatap kalam cinta
tentang keindahan dan kebesaranNya..
Seringkali kita berhati-hati
dalam menjaga hati manusia
apabila terlambat menyahut panggilan mereka,
tetapi seringkali kita TERLUPA
untuk segera menyahut setiap panggilanNya.."

“..Ingatlah kepadaKu nescaya Aku akan mengingatimu pula.
Bersyukurlah kepadaKu, dan janganlah kamu menjadi
orang yang tidak bersyukur (dengan nikmatKu)..”
surah al-Baqarah ayat 152.

IKHLAS - HAMBA ALLAH

| Soal Hati |

Penulis : Cahaya Kesabaran Masa : 20:48 Comments : 0 Labels :



"Soalnya hati..
sukar dimengerti..
apa terjadi..
di luar kawalan diri.."

Itu petikan lagu dari sebuah filem.. ada betulnya bukan??

Baiklah..persoalannya...
apa yang ada dalam hati kita??
hati kita milik siapa?? tak pasti??

Baik..mari kita semak hati mereka-mereka di sekeliling kita..
melihat seorang anak kecil..berlari-lari penuh ceria.. tiada apa di fikiran mereka selain main,main dan terus main... Subhanallah... sukanya!! (^_^)
bila sesuatu terjadi di tangah-tengah keceriannya..misalnya, pergaduhan kecil dengan sahabat sepermainan..apa yang akan dilakukan??
dia berlari mendapatkan ibunya.. tak akan melakukan perkara lain! percayalah!..
jadi jelas, di hati mereka sentiasa ada si ibu...

Melihat seorang anak yang mula meningkat remaja..hidupnya dipenuhi liku..bermacam ujian perlu dihadapi...kadangkala dia jatuh..kadangkala dia berdiri penuh gagah.. hidupnya banyak mengajar untuk menjadi lebih tabah dari sebelumnya.. namun, lumrah manusia..kadangkala rebah jua.. pada siapa dia mengadu dan meluah rasa??.. kepada sahabat-sahabatnya..atau yang lebih baik, kepada ibu bapanya..
terbukti..sahabat-sahabat dan ibu bapanya sentiasa di hati..buat peneman menguatkan diri..

Kita singkap pula kehidupan pasangan yang telah berkahwin..hidupnya menuntut kesabaran, ketabahan dan kekuatan.. hatinya senantiasa diasah untuk berkorban..samaada demi yang dikasihi, ataupun diri sendiri.. ada saat-saatnya, diri jadi lemah tak bermaya.. letih dalam kekalutan mengurus kehidupannya..
lantas pada siapa dia berkongsi cerita? mengharap sekurang-kurangnya gundah di hati berkurang selepas meluahkan pada pendengar setia..tentulah pada pasangannya.. suami kepada isterinya, isteri kepada Suaminya..
Jadi, jelas dihati merka sentiasa ada si pasangan...

Bagaimana kehidupan mereka yang telah mempunyai anak??
Jujur, saya kagum pada mereka..apa saja yang dilakukan, segalanya demi kebaikan si anak..mereka tidak mengaharapkan apa-apa balasan material di dunia..cukuplah sebuah ketaatan dan akhlak baik untuk mereka..tulusnya kasih seorang ibu..besarnya sayang seorang ayah.. anak adalah segala-galanya.. ditakdirkan sesuatu yang buruk terjadi pada anak-anak..samaada melalui mereka sendiri yakni mereka yang merosakkan diri, mahupun kecelakaan menimpa anak-anak.. Subhanallah..hati ibu akan terlebih sayu..kalau anak tidak dapat makan kerana sakit, percayalah yang ibumu juga turut tidak makan..hanya kerana tak sampai hati melihat keadaanmu.. tika kau melakukan kesalahan.. si ibu berhempas pulas menyelamatkanmu..kerna apa? dia percaya kau akan berubah..
tapi, jangan kau anggap ayah tidak menyayangimu hanya kerana dia tidak menzahirkan simpati dan kasih pada anak..dia juga akan marah dan terus marah-marah bila si anak melakukan kesalahan.. dia sebenarnya terlalu sayang padamu.. justeru, apabila sesuatu terjadi, hatinya terlalu hancur..itu saja.. dan lelaki biasalah, mereka agak canggung melahirkan kasih..tapi percayalah, dia sayangkanmu wahai anak..
mereka berkorban apa saja untuk si anak..bekerja tanpa lelah untuk anak..
kerana, di hati mereka sentiasa ada anak-anak mereka.. ALLAH... (-__-)

Konklusinya, singkaplah rahsia hati..hati kita ada siapa dan untuk siapa..
paling penting, pastikan sentiasa ada ALLAH..kerana, DIAlah yang melengkapi rasa kasih itu..

IKHLAS-HAMBA ALLAH

| Sedekah |

Penulis : Cahaya Kesabaran Masa : 20:45 Comments : 0 Labels :


Alangkah indah..
orang bersedekah..
dekat dengan Allah..
dekat dengan surga..

Takkan berkurang..
harta yang bersedekah..
akan bertambah..
akan bertambah..
Allah Maha Kaya..
yang Maha Pemurah..
yang akan mengganti..
dan membalasnya..

Allah Maha Kuasa..
yang Maha Perkasa..
semoga kan membalas surga..

Oh indahnya..
saling berbagi..
saling memberi..
karna Allah..

Oh indahnya..
saling menjaga..
saling mengasihi..
karna Allah...
Allah.. Allah.. Allah.. Allah..
Allahu ya Rahman

via opick -sedekah-
santapan minda di pagi hari :)
selamat malam dunia...

IKHLAS-HAMBA ALLAH

| Coretan Hati |

Penulis : Cahaya Kesabaran Masa : 20:43 Comments : 0 Labels :



ku mencuba bertahan...
meskipun menyakitkan...
tak menyisakan...
sebuah sesal di hatiku...
selama aku bisa..
membuatmu bahagia...
berpalingku tak mungkin...
singgahi hati yang lain...
seiring berlalu waktu...
membuka rahsia di antara kita...
pastikan ada hati yang terluka...
tak menerima semua kenyataan yang ada...
semenjak ku merasa harapmu sia-sia...
hingga terluka hati...
kan membuatmu tak berdaya...
mungkin kurelakan untuk kau tinggalkan...
diriku di sini harus mengakhiri...
aku yang merasa lelah dan menyerah...
biarkan cerita kita berpisah adanya...
bila memang kita tak mungkin bersama...


kutuliskan segalanya di pasir pantai...
dan kubiarkan ombak...
membawanya berlalu pergi...
berilah cinta tanpa meminta balasan...
dan kita akan menemui...
cinta yang jauh lebih indah...
sometimes it is easier to smile...
even if you're hurting inside...
than to explain to the whole world...
why you're sad...

SINCERE - SERVANT OF GOD

| Sekejap-Sekejap Shaja |

Penulis : Cahaya Kesabaran Masa : 03:53 Comments : 0 Labels :



Sebuah renungan..

‘Usahlah kau menagih belas kasihan dari manusia,
kerana belas kasihannya sekejap sekejap saja.

Bila kau sebatang kara dan menangis,
mungkin manusia akan mendengar keluhanmu,
tapi sekejap sekejap saja.

Mereka akan bosan pada satu ketika,
kerana itulah tabiat manusia.
Lebih parah bila kau di uji si muka-muka
yang gelumang nifaq dan cinta dunia

Kecuali mereka yang telah dikurniakan Allah
rahmat pada jiwa-jiwanya. (Quran, 12:53)

Palingkan wajahmu hanya kepada Dia -
yang lebih dekat dari urat lehermu,
yang lebih Menyayangi dan Mengasihanimu..

walaupun kau sering saja lupa taat,
sujud dan bersyukur di atas segala nikmat,
yang telah zahir kepadamu dan yang tidak terlihat
..bahkan kau selalu saja derhaka dan bermaksiat.

Jika sedikit ditarik nikmat-Nya,
kau pasti terduduk, ternganga.

Tiada manusia yang terlalu gagah untuk hidup tanpa Allah.
Jangan kau zalimi diri.. jangan kau berulah,
jangan kau zalimi orang yang lemah,
kerana Yang Membalas dan Membelanya adalah Allah.
Al-Jabbar, Yang Maha Gagah

Bila sakit, ingat.
Bila suka, lupa.

Sedarlah.
Malulah.
Beradablah kepada Allah.

Sebelum berakhir perjanjian,
antara jasad dan jiwa.’

Duhai Tuhan Pemilik Arasy yang Agung,
kepada-Mu kuserah jiwa dan raga,
Apa yang telah Kau tetapkan sebagai anugerah,
akan tetap sebagai anugerah.
Tanpa-Mu aku kan hilang segala-galanya.
Pandangan Kasih dan Rahmat-Mu, yang kurayu dan kudamba,
sehingga ke penghujung nyawa.

—————————————————————————-
 P.S. Memandang dia, aku pun ingat pada-Nya. Dan cinta pada Sang Pencipta, yang menjadikan aku sebagaimana adanya, semakin membening. Subhanallah, Maha Besar Engkau ya Rabbi, yang telah memberi anugerah pertemuan ini. Rahmatilah jiwa-jiwa kami, sebagaimana Engkau rahmati jiwa-jiwa yang muthma’inah. Kekalkanlah persaudaraan kami, dalam mulianya budi pekerti dan murninya ikhlas – fi sabilillah.. sehingga ke syurga-Mu, selamanya. ( Amin )

IKHLAS-HAMBA ALLAH

| Better try than not |

Penulis : Cahaya Kesabaran Masa : 02:59 Comments : 0 Labels :


As per usual my day wasnt complete without checking my FB,Twitter, and Tumblr. But now its kind of dull with Facebook, oh well maybe because i'm being 'timelined'! Lets leave my fb point behind, what i want to share with u guys is one of the most wonderful Q&A that I came across in Tumblr.Anonymous ask one of the person that I've been following
Whats the point of wearing the hijab if you're going to show your hair?
Wow..if im at her place and get this question from anon I would be super shocked and embarrassed at the same time, and 99% I will ignore this question. But thankfully its not me. The person answered:
thank you for your concern. hijab isn’t just about showing your hair..there’s much more to it, I don’t think that just bc I don’t cover every single little piece of my hair then i won’t get any credit for choosing to wear it for Allah. my favorite motto is that it’s better to try than not try at all so as long as my intentions for wearing hijab are sincere, then i’ll continue to wear hijab. maybe not in the “100% manner” but that’s something i’m still working on.. i’m not a perfect person.

see? we can expect to change 100% fully on the spot..changes needs its transition. It is enough if the person has a good intention and keep on striving to to fix his or herself. Some of us still searching for ourself, we keep saying I want to change for the better! well then...put some initiative to it!

remember the story of assassin who killed 99 guys and want to seek for repentance? He met a pious person and ask whether Allah will forgive him. Unfortunately for him the guy said Allah wont forgave killer. Next thing, the pious man become his 100th victim.
Then he ask the next pious man, this time he gets a 'maybe' answer, that included if he go to a town where all people devoted to Allah.
Unfortunately the man is dead before he could reach the town. Thus, came down two angels which Mikael and Izrael. One said "this guy are on his way to seek repentance from Allah"
then Izrael said "but he didnt do anything good yet".
And these two angels stated the problem to Allah, whether this guy will enter Jannah or Jahannam. Thus, Allah sent down the third angel to measure the distance between the town and his body. It turns out that the guy is close enough to the town. And Angel of rahmah taken care of his spirit, lastly Allah accept his repentance.

As long as your niat is sincere, then InsyaAllah Allah will accept you.
Change is hard, but it is not impossible, ya?
But sometimes I quite suspect those who said "yes..I will change for good,gave me some times"
________________________few years later_____________________
nothing has changed! I mean come on...yes it took time, but not that long, better act swiftly before your mind change once again. Keep the consistency! if not, then dont say what u didnt mean..but say what u actually mean..time waits for no one,surely enough u should make up your mind.
I dont want and dont mean to pin point at anybody.

SINCERE - SERVANT OF GOD

| Make Me Strong |

Penulis : Cahaya Kesabaran Masa : 02:53 Comments : 0 Labels :



I know I’m waiting
Waiting for something
Something to happen to me
But this waiting comes with
Trials and challenges
Nothing in life is free

I wish that somehow
You’d tell me out aloud
That on that day I’ll be ok
But we’ll never know cause
That’s not the way it works
Help me find my way

My Lord show me right from wrong
Give me light make me strong
I know the road is long
Make me strong
Sometimes it just gets too much
I feel that I’ve lost touch
I know the road is long
Make me strong

I know I’m waiting
Yearning for something
Something known only to me
This waiting comes with
Trials and challenges
Life is one mystery

I wish that somehow
You’d tell me out aloud
That on that day you’ll forgive me
But we’ll never know cause
That’s not the way it works
I beg for your mercy

My Lord show me right from wrong
Give me light make me strong
I know the road is long
Make me strong
Sometimes it just gets too much
I feel that I’ve lost touch
I know the road is long
Make me strong

Monday 27 August 2012

| Her Better Half |

Penulis : Cahaya Kesabaran Masa : 07:45 Comments : 0 Labels :


- For the sister, from a sister with love.
Why?

Maybe she was looking in all the wrong places. After all, he was just a dunya guy, he would give her the happiness of the dunya for just a few day, weeks, months maybe and then they would never be the ‘happily ever after couple’ like our Beloved Prophet Muhammad SAW and Khadijah R.A.

For she realised that a bond made for the sake of the dunya lacked the basic crucial ingredient: the barakah of Allah. If she started a relationship which wasn’t blessed by Allah SWT, she would ruin her entire life for the man who looked so charming but whose heart was attached to the dunya.

She was concerned about her future progeny and she decided that she didn’t want to raise up her future children oblivious and ignorant of Islam. She decided that she’d look at his deen, his character and his akhlaq, for if those qualities in him were well grounded, he would turn into the greatest blessing of her life – her better half.

If someone is true to his deen and truthful to Allah, it is incumbent that he shall possesses a beautiful akhlaq. You don’t need to be a nuclear scientist to have a beautiful akhlaq. Allah has most certainly showed her so. How can someone truthful to Allah be other than that? If someone has a disgraceful akhlaq and treats a woman badly in ANY way, stay clear and make du’a that Allah shall protect and guard us, for Allah would never let any harm come to those who have tawakkul on Him. May Allah completely dispel those kind of people from our lives. Be eternally thankful to Allah if He did.

A man came to al-Hasan bin Ali, seeking advice and asked about who would be the best eligible man that he should marry off his daughter to. He said: “A few men have came and asked for my daughter’s hand in marriage, who shall I choose?” Al-Hasan said: “Marry her to a man who fear Allah, because if he loves his wife – he will respect her, but if he do not like her – he would never treat her unjustly.”

With all the traffic of thoughts in her mind, she came across a verse in the Quran which lay open in her hands and the verse she saw made her cry and she made sincere du’a from her heart and decided that her better half is someone who has a pure heart and a beautiful akhlaq, who would hold her hand, help bring the Sunnah and Shariah in her life, take her out for ice-cream, help solve her problems and when he couldn’t he would just be a good listener.

Most importantly.. he would walk with her to Jannah.
The verse she read was:

“And among His Signs is this that He created for you mates from among yourselves that ye may dwell in tranquillity with them and He has put love and mercy between your (hearts); verily in that are Signs for those who reflect..” [30:21]

IKHLAS-HAMBA ALLAH

| Menyemai Cinta Ketaatan |

Penulis : Cahaya Kesabaran Masa : 07:41 Comments : 0 Labels :



Mudah-mudahan Allah SWT yang Maha Mengetahui siapa diri kita yang sebenarnya, menolong kita agar dapat mengetahui kekurangan yang harus diperbaiki, menunjuk jalan yang harus ditempuh dan memberikan kurnia berupa semangat yang tidak pernah pudar sehingga kita tidak dikalahkan oleh kemalasan, tidak dikalahkan oleh kebosanan dan tidak dikalahkan oleh hawa nafsu.

Mudah-mudahan pula warisan terbaik diri kita yang dapat diwariskan kepada keluarga, keturunan dan lingkungan adalah keindahan akhlak. Kerana ternyata keislaman seseorang tidak diukur oleh hebatnya pembicaraan. Kedudukan di sisi Allah SWT tidak juga diukur oleh kekuatan ibadahnya semata. Tapi semua kemuliaan seorang yang paling benar Islamnya, yang paling baik imannya, yang paling dicintai oleh Allah SWT dan yang akan menemani Rasulullah SAW ternyata sangat khas, iaitu orang yang paling bertaqwa kepada-Nya. Orang yang mulia akhlaknya, taat beribadah dan ikhlas.

Allah SWT menciptakan jin dan manusia kemudian memerintahkan mereka untuk taat, bukan kerana Allah SWT memerlukan ketaatan makhluk-Nya. Sungguh, semua perintah dari Allah SWT adalah kurnia agar kita menjadi terhormat, mulia dan boleh kembali ke tempat asal kita iaitu syurga. Allah SWT Maha Mengetahui bahawa kita memiliki kecenderungan untuk lebih ringan kepada hawa nafsu dan lebih berat pada ketaatan. Oleh kerana itu, jika kita mendapat perintah dari Allah SWT dalam bentuk apa pun, si nafsu ada kecenderungan berat untuk melakukannya bahkan tak segan-segan untuk menolaknya.

Misalnya, ibadah solat, kita cenderung ingin melambatkannya. Urusan saf saja, tidak banyak yang mahu berebut menempati saf pertama. Perintah solat memang banyak yang melakukannya, tetapi belum tentu semua melakukannya tepat waktu. Begitu juga dengan tepat waktu, belum tentu juga bersungguh-sungguh khusyuk. Bahkan mungkin kita melaksanakan solat dengan fikiran yang merewang, melayang-layang entah ke mana sehingga memikirkan program atau urusan duniawi lainnya yang kita selesaikan dalam solat. Dan yang lebih parah lagi, kita tidak merasa bersalah kerananya. Saat menafkahkan rezeki untuk sedekah, maka si nafsu akan membuat seakan-akan sedekah itu akan mengurangi rezeki kita, bahkan pada lintasan berikutnya sedekah ini akan dianggap membuat kita tidak punya apa-apa. Padahal, sesungguhnya sedekah tidak akan mengurangkan rezeki, bahkan akan menambah keberkatan rezeki kita. Namun kerana nafsu tidak suka kepada sedekah, pelbagai alasan dibuat. Sesungguhnya, kita telah diperdaya dengan rasa malas. Bahkan saat malas beribadah, otak kita pun dengan kreatif akan segera berputar untuk mencari dalih atau pun alasan yang dipandang logik dan rasional. Sehingga apa-apa yang kita lakukan kerana malas, seolah-olah mendapat kebenaran kerana alasan kita yang logik dan rasional itu, bukan semata-mata kerana malas. Betapa hawa nafsu begitu pintar mengelabui kita. Lalu, bagaimana cara kita mengatasi semua kecenderungan negatif ini dari diri kita?

Oleh itu, bila timbul rasa malas untuk beribadah, ini bermakna hawa nafsu yang malas sedang merasuk menguasai hati. Segeralah lawan dengan mengerahkan segenap kemampuan yang ada dengan cara segera melakukan ibadah. Sekali lagi, bangun dan lawan! Insya’ Allah itu akan membuat kita lebih dekat kepada ketaatan. Janganlah kerana kemalasan beribadah yang kita lakukan, menjadikan kita tergolong orang-orang munafik, Na’uzubillah. Ingatlah bahawa jika kita tergoda oleh bisikan hawa nafsu berupa kemalasan dalam beribadah, maka kita sebenarnya sedang menyusahkan diri sendiri kerana semua perintah itu adalah kurnia Allah SWT buat kebaikan diri kita juga. Cuba perhatikan, Allah SWT menyuruh kita berzikir. Siapa yang mendapat pahala? Kita! Allah SWT menyuruh kita berdoa, lalu doa itu dimakbulkan. Untuk siapa? Untuk kita. Allah SWT sedikit pun tidak ada kepentingan manfaat atau mudarat terhadap apa-apa yang kita lakukan.

Tepatlah ungkapan seorang ahli hikmah,

“Allah mewajibkan kepadamu berbuat taat, padahal sebenarnya hanya mewajibkan kepadamu masuk ke dalam syurga-Nya (dan tidak mewajibkan apa-apa kepadamu hanya semata-mata supaya masuk ke dalam syurga-Nya)”

Abu Hasan As-Syazili menasihatkan bahawa,

“Hendaknya engkau mempunyai satu wirid yang tidak engkau lupakan selamanya iaitu mengalahkan hawa nafsu dengan lebih mencintai Allah SWT.”

Jika kita sengsara, susah dan menderita, itu bukan kerana siapa-siapa, itu semua kerana perbuatan kita sendiri. Padahal setiap nafas yang kita hembuskan adalah amanah dari Allah SWT dan sebagai wadah titipan yang harus kita isi dengan amal kebaikan. Sedangkan hak ketuhanan tetap berlaku pada tiap detik yang dilalui oleh seorang hamba. Abu Hasan lebih lanjut mengatakan,

“Pada tiap waktu ada bahagian yang mewajibkan kepadamu terhadap Allah SWT (iaitu beribadah).”

Jadi sungguh aneh jika kita bercita-cita ingin bahagia, ingin dimudahkan urusan, ingin dimuliakan tapi justeru amal-amal yang kita lakukan ternyata menyiapkan diri kita untuk hidup susah. Seperti orang yang bercita-cita masuk syurga tapi amalan-amalan yang dipilih adalah amalan-amalan ahli maksiat. Maka dari itu, ‘paksalah diri’ untuk taat kepada perintah Allah SWT. Mudah-mudahan Allah SWT yang Maha Melihat kegigihan kita sentiasa menunjukkan jalan kepada kita untuk lebih mudah, lebih ringan dan lebih ikhlas dalam mengenal serta menunaikan segala perintah-Nya. Amin.

IKHLAS - HAMBA ALLAH

| Masa yang ditinggalkan sudah panjang, masa yang tinggal makin sedikit |

Penulis : Cahaya Kesabaran Masa : 07:39 Comments : 0 Labels :



Ibnu Atha’illah al-Sakandari
“Bahjat an-Nufus“

Seorang penyair berkata,

“Kalau dua puluh hari dari bulan Sya’aban telah lewat, teruskan minum malammu sampai siang. Jangan kamu minum dengan gelas kecil sebab waktu yang ada sudah semakin sempit..”

Makna syair tadi adalah apabila dua puluh hari dari bulan Sya’aban telah berlalu bererti Ramadan telah dekat, sebuah bulan yang di dalamnya manusia di larang makan dan minum. Kerana itu, sebelum bulan Ramadan datang, ia hendaknya makan dan minum dari tempat besar agar kenyang selama kesempatan masih ada.

Menurut para ulama, maksud dari petikan syair di atas adalah, kalau dirimu sudah berusia empat puluh tahun sadarlah dan bergegaslah melakukan amal-amal soleh baik di waktu siang mahupun malam. Jangan buang waktu sedikit pun sebab usia sudah tua, waktu semakin sempit, dan saat perjumpaan dengan Allah bertambah dekat.

Amal di usia senja berbeza dengan amal orang yang masih muda. Orang yang masih muda biasanya takkan menyia-nyiakan masa muda, semangat dan kekuatannya. Namun demikian, masih ada peluang baginya.

Sementara dirimu sudah menghabiskan masa mudamu, mempergunakan sebahagian besar usiamu dalam menghambakan diri pada dunia, dalam permainan yang sia-sia, serta berpaling dari Tuhan. Kalau dirimu masih menunda amal sampai masa pikun tiba, itu akan mengacaukan akal dan anggota badanmu. Akhirnya, ketika dirimu ingin bersungguh-sungguh dalam beramal, sayang sekali kekuatan itu sudah tidak ada. Oleh kerana itu, persiapkan masa mudamu untuk menghadapi masa tua, waktu luangmu untuk menghadapi waktu sibuk, dan hidupmu untuk menghadapi kematian. Jangan sia-siakan masa sihat. Sibukkan semua waktumu dengan zikir dan taat. Serta, tekunlah dalam mengabdi dan beribadah kepada-Nya.

Allah SWT berfirman :

“Wahai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-sebenar takwa. Dan janganlah sampai kalian mati kecuali dalam keadaan muslim.” (Ali-Imran:102)

Wahai hamba Allah, beramallah sekuat tenagamu dalam umur yang tersisa ini dengan berzikir dan istighfar disertai rasa takut dan cemas. Tak ada ibadah yang lebih ringan darinya. Sebab, dirimu mampu melakukan itu semua, pada saat berdiri, duduk, berbaring, mahupun saat sibuk dan sakit. Hendaknya lidahmu senantiasa basah dengan zikir pada Allah. Pergunakan lisanmu untuk banyak berzikir. Jangan sampai kalbumu lalai dari Allah agar lidahmu senantiasa basah akibat sering berzikir dan membaca istighfar.

Rajinlah selalu membaca doa atau zikir yang mudah menurutmu. Kekuatanmu untuk membacanya merupakan bentuk pertolongan Allah. Kalau dirimu mampu berzikir, itu berkat kurnia-Nya semata. Sementara kalau kamu berpaling, itu kerana murka dan marah-Nya. Oleh kerana itu, beramallah dan bersungguh-sungguhlah dalam beramal. Tekunlah berzikir dalam setiap keadaan sampai Allah membukakan hijab dirimu. Ketahuilah bahwa lalai ketika beramal lebih baik dari meninggalkan amal.

Orang yang perlu takkan berhenti meminta dan akan terus menghampiri setiap pintu. Ia dengan tekun berdiri di depan pintu untuk meminta. Oleh kerana itu, tekunlah berdiri di depan pintu Tuhan dengan zikir dan taat. Perbanyaklah berdoa dan mengemis kepada-Nya. Kerana, Allah senang terhadap hamba-Nya yang tekun dan sebaliknya Dia benci terhadap hamba-Nya yang sombong.

Allah SWT berfirman:

“Tuhan kalian berfirman, ‘Berdoalah pasti Aku kabulkan.’ Sesungguhnya orang-orang sombong yang enggan beribadah dan berdoa kepada-Ku akan masuk ke dalam neraka Jahannam dalam keadaan hina.” (Ghafir:60)

Orang yang memohon ampunan Tuhan ibarat orang tua yang ditinggal mati anaknya sehingga ia menjadi sangat sedih. Mungkinkah dalam kondisi semacam itu, ia masih sempat mengunjungi calon pengantin, bergembira, pergi ke majlis walimahnya, dan ikut berpesta ria? Tak mungkin itu dilakukan. Pastilah ia sibuk dengan kematian anaknya dan terus mengenangnya. Demikian pula semestinya yang dilakukan oleh orang yang tak mendapat rahmat Allah. Yang harus ia pikirkan adalah bagaimana memperoleh redha-Nya.

Wahai saudaraku, gunakanlah sebaik mungkin waktu-waktumu untuk beramal. Tekun dan tuluslah dalam mengerjakannya. Kalau dirimu ingin menentang Tuhan, tinggalkanlah nikmat dan kurnia-Nya. Lalu lakukanlah apa yang kamu mau. Layakkah kamu memakan nikmat-Nya seraya menentang Tuhan dengan nikmat tersebut?

Dirimu ibarat orang yang duduk di meja jamuan raja. Orang itu memakan jamuan tersebut, tetapi sambil mencela dan menentang raja. Tentu, tak mungkin lepas dari nikmat-Nya. Sebab, segala sesuatu berasal dan kembali kepada-Nya. Dialah Zat Yang Maha Menguasai.

Seluruh yang di langit dan di bumi berasal dari kebaikan dan kemurahan-Nya. Pantaskah kamu memakan kurnia Tuhan yang terdapat di air dan di udara serta menikmati kesihatan dan keselamatan, sementara dirimu menentang dan memusuhi-Nya? Bahkan, berbagai jenis pelanggaran kamu lakukan. Setiap waktu kamu melakukan satu macam kesalahan. Semua yang dibangun selama bertahun-tahun hancur berantakan hanya dalam sekejap mata.

Bila hendak menggunakan pendengaran, penglihatan, lisan serta anggota badan yang lain sesaat saja, malulah kamu kepada Tuhan serta sesalilah dosa yang kamu lakukan. Sekarang, ikatlah anggota badan yang kamu pergunakan dan pakailah ia untuk taat kepada Allah setelah digunakan ia untuk maksiat. Agar dengan begitu, dirimu mampu menikmati taat setelah manisnya maksiat.

Wahai yang menghancurkan ketaatan, Allah tidak membuatmu papa dan miskin kecuali agar kamu meminta keperluanmu kepada-Nya, menghadapkan wajahmu kepada-Nya, banyak berzikir, tekun berdoa, serta menyebut syukur dan pujian bagi-Nya. Kemiskinan yang membuatmu dekat kepada Allah lebih baik daripada kekayaan yang menjauhkanmu dari-Nya.

Wahai orang tua, kamu telah menghabiskan usiamu. Pergunakanlah sisa umur yang ada dengan melakukan amal kebajikan. Dirimu telah putih beruban dan yang putih itu tidak pantas membawa kekotoran. Orang yang menyadari ajalnya telah dekat pastilah segera menyiapkan bekal. Orang yang mengetahui bahwa kebaikan orang lain tak bermanfaat baginya, pastilah sungguh-sungguh berbuat baik untuk dirinya sendiri. Orang yang meninggal tanpa sempat muhasabah diri, pastilah ia merugi.

Ketahuilah jika usia muda telah disia-siakan, sangat layak kalau di saat tua usia itu dipelihara. Hal tersebut seperti seorang ibu yang mempunyai sepuluh anak. Jika sembilan orang anaknya telah mati lalu yang tersisa hanya satu, bukankah ia akan menghabiskan kesendiriannya bersama anak satu-satunya itu?

Dirimu telah menyia-nyiakan sebahagian usiamu. Oleh kerana itu, jagalah sisanya yang tinggal sedikit. Demi Allah, usiamu tidak diukur dari semenjak lahir, tetapi diukur dari semenjak kamu mengenal Allah. Jangan dihabiskan tarikan nafasmu pada selain taat kepada Allah. Sebab, tarikan nafas tersebut bagaikan emas dan permata. Mungkinkah orang yang berakal akan membuang permatanya di jalan-jalan dan melemparkannya ke tempat sampah?

Wahai saudaraku, usahakanlah untuk hadir dalam majlis-majlis ilmu di berbagai masjid dan tempat agar akal fikiranmu bertambah. Meskipun usiamu pendek ia akan menjadi panjang berkat adanya iman, rasa takut, tadabbur dan kesadaran.

IKHLAS-HAMBA ALLAH

| Cintaku Sederhana |

Penulis : Cahaya Kesabaran Masa : 07:35 Comments : 0 Labels :



Cintaku sederhana, dalam kesederhanaan
Cintaku tak berkobar-kobar penuh nafsu
Cintaku sederhana, dalam keterbatasan
Cintaku tak menggebu-gebu laksana cinta yang semu
bergelora di awal namun redup di tengah perjalanan

Cintaku sederhana, namun sanggup mencintaimu apa adanya
Cintaku sederhana, namun mampu menyayangimu tulus
Cintaku sederhana, namun hadir saat kau terjatuh
Cintaku sederhana, namun ada saat kau terluka
Cintaku sederhana, namun diikat dengan setia

Cintaku sederhana,
namun terukir di hati yang mulus
Cintaku penajam imanku
Cintaku penebal keyakinanku

Cintaku penawar hati dari kelelahan dunia
Cintaku sederhana
baik dalam memberi dan menerima

Aku mencintaimu sederhana
bersama restu-Nya, menuju kepada Dia
dengan seadanya..

———————————————————————
P.S. “Janganlah kamu mencari teman yang terlalu sempurna dimata, memadailah yang ikhlas berusaha menyempurnakan agama-mu dengan cara yang dicintai Allah.”

IKHLAS-HAMBA ALLAH

| Hias Percakapanmu |

Penulis : Cahaya Kesabaran Masa : 07:31 Comments : 0 Labels :



Semoga Allah Yang Maha Agung menolong kita supaya setiap perkataan yang kita ucapkan adalah baik. Sesungguhnya berbicara itu mudah, tetapi adalah berat bagi melaksanakannya. Mulut bagaikan muncung teko yang hanya tahu mengeluarkan isinya sahaja. Walau apapun yang kita katakan, ia menunjukkan siapakah diri kita sebenarnya. Contohnya, penghinaan kita terhadap seseorang sebenarnya menunjukkan kehinaan diri kita sendiri apabila dibandingkan dengan kehinaan orang yang kita hina.

Perkataan yang baik membuktikan keislaman seseorang. Sesungguhnya, setiap orang hendaklah memastikan kata-kata yang diucapkannya adalah benar-benar baik. Apabila kita tidak yakin dapat mengeluarkan kata-kata yang baik, berdiam diri adalah lebih baik. Tetapi, menghindari akibat daripada perkataan yang kurang baik lebih bermanfaat daripada memaksa diri berbicara yang mengakibatkan sesuatu yang buruk kepada diri sendiri mahupun orang lain.

Alangkah rugi apabila waktu kita dihabiskan sekadar berbicara berkaitan dengan perkara-perkara yang tidak penting. Kadang-kadang kita tidak mampu memastikan topik yang kita bicarakan itu bermanfaat ataupun tidak. Bahkan seringkali kita tidak berdaya menghindarkan diri daripada perbualan yang berbaur fitnah, umpatan dan permusuhan. Semoga Allah mengurniakan kepada kita kemampuan untuk menjaga lidah kita supaya sentiasa berbicara mengenai perkara yang bermanfaat.

RENUNGAN :

Ada baiknya sekiranya kita memahami kelebihan orang lain dalam berbicara. Ada empat jenis perkataan iaitu:

1- Perkataan yang bijak

Sekiranya berbicara setiap kata-katanya jelas dan bernilai. Setiap perbualan sarat dengan ilmu, hikmah dan zikir, sehingga setiap orang yang mendengar berasakan manfaat daripada kata-katanya. Apabila membicarakan sesuatu, dia selalu memberikan sesuatu yang berfaedah kepada orang yang mendengarnya. Kata-kata orang yang bijak ini selalu dinanti-nantikan. Namun, biasanya orang yang bijak tidak terlalu melepaskan kata-katanya. Bahkan, dirinya lebih senang mendengar orang lain bercakap bagi mengambil hikmah dari percakapan itu.

2- Perkataan orang biasa

Perbualan kosong tiada asasnya. Segala kejadian yang dilihat dijadikan cerita ataupun dijadikan ulasan. Waktu yang digunakan bagi berkata-kata lebih banyak daripada nilai yang diperoleh. Selama 2 jam digunakan bagi berbual kosong, tetapi kesemuanya tiada nilai walaupun sedikit. Contohnya, dia hanya sibuk bercerita mengenai bola sepak, pelanggaran kereta, gosip serta sesuatu yang tidak ada hikmahnya. Orang yang sibuk bercerita tanpa ada pengajaran, ilmu, zikir adalah orang biasa. Orang yang membiarkan waktu berlalu dengan begitu sahaja. Orang itu berada dalam kerugian.

3- Perkataan orang yang martabatnya rendah

Ia adalah perkataan yang berisi keluhan, hinaan, cacian dan makian. Orang seperti ini sebenarnya tidak pernah menerima semua yang ada di hadapannya. Dia selalu sahaja mencari-cari kekurangan benda di sekelilingnya. Apabila diberi makan bersungut, “Sayang, makanan ini kurang panas.” Apabila sudah dipanaskan, “Kurang garam pula,” katanya. Apabila sudah diletakkan garam, merungut pula, “Lebih sedap sekiranya ada kicap.” Dan seterusnya tidak ada yang sesuai dengan kehendaknya.

Apabila melihat pada suasana biasa, mereka berkata, “Orang-orang bandar ada-ada saja kerjanya.” Melihat ustaz pula, “Ah, kerjanya hanya cakap kosong sahaja.” Semua menjadi perkara yang kurang senang dimatanya.” Ada orang hanya bercakap mengenai keburukan sahaja. Setiap perkataan yang diungkapkan hanya memperlihatkan kehinaan dirinya.

4- Perkataan orang yang dangkal

Siapakah dia? Ciri-cirinya terdapat pada setiap percakapannya yang kosong itu. Dia lebih sibuk menceritakan kehebatan dirinya sendiri. “Ini adalah jasaku, dia itu aku yang mendidiknya.” Orang seperti ini mahu dirinya dihargai masyarakat sehingga selalu menyebut mengenai kebaikan yang dilakukannya. Orang yang tiada harga diri memang selalu ingin dihargai.

Semoga Allah Yang Maha Mendengar meletakkan kita di kalangan orang-orang yang berasa dirinya sentiasa hampir dengan Allah, dan Allah sentiasa mendengar semua daripadanya. Terjadinya pembohongan adalah kerana orang yang membuat pembohongan itu tidak merasakan segala percakapannya didengari oleh Allah. Kita tidak perlu kepada kata-kata yang indah. Apa yang kita perlukan adalah kata-kata yang dapat dipertanggungjawabkan di hadapan Allah dan manusia. Allah menjadikan setiap kata-kata kita terpahat di hati orang yang mendengarnya.

RENUNGAN :

Subhanallah! Kekuatan terbesar dari kata-kata adalah kata-kata yang dapat memberikan manfaat kepada orang lain yang mendengarnya.

Mari kita renung kata-kata ini. Percayalah, diam itu emas. Orang yang sanggup memelihara lidahnya lebih hebat berbanding dengan orang yang suka menghamburkan kata-kata tetapi kosong dan tiada makna. Sentiasa berusaha supaya setiap perkataan yang kita ungkapkan benar-benar bersih daripada perkara-perkara buruk yang tiada ertinya.

Muhasabahlah diri kita selalu, di mana, bila dan dengan siapa kita berbicara supaya setiap perkataan yang terucap benar-benar bernilai dan tinggi maknanya.

Di dalam hadis ada menyatakan Nabi Muhammad SAW bersabda, “Keselamatan manusia terletak pada lisan yang terpelihara.”

Muslim berkata, “Sesungguhnya muslim adalah orang yang saudaranya selamat daripada gangguan lisan dan tangannya.”

Muslim juga pernah mengatakan, “Maka berkatalah yang baik atau berdiam sahaja.”

Allah menjelaskan di dalam al-Quran Surah Fussilah ayat 33 yang bermaksud,

“Siapakah yang lebih baik perkataannya dari orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal soleh dan berkata, ‘Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerah diri’.”

IKHLAS-HAMBA ALLAH

Sunday 26 August 2012

| Kembali |

Penulis : Cahaya Kesabaran Masa : 19:46 Comments : 0 Labels :



Kehidupan yang kau lalui tiada bererti
Namun kau masih tak menyedari
Bila wajahmu pucat lesu terbujur kaku
Bimbang hidup kau kan berakhir
Tidakkah kau tahu dia yang maha kuasa
Masihkah tak mengerti
Tiada hidup tanpanya... Allah
Subhanaallah

Lalu kau pun tunduk membisu
Sejuta ketakutan
Bayangkan dosa mu bagai lautan
Haraplah diberi peluang
Umur yang panjang
Kau kan jadi hamba yang sejati

Allah maha pengasih
Allah maha pengampun
Kembalilah kepada fitrahmu
Allah maha pengasih
Allah maha pengampun
Sedarlah kau dari kesilapan mu

Lalu kau pun sujud mengaku
Hilang keangkuhanmu
Cabutlah noda hitam di hatimu
Haraplah di beri peluang
Beribadah kembali
Kau kan jadi hamba yang sejati

Engkau pun menyedari
Jangka waktu yang di beri
Kau pun sedari
Cintanya yang abadi

Allah maha pengasih
Allah maha pengampun
Kembalilah kepada fitrahmu

Allah maha pengasih
Allah maha pengampun
Cintai Ilahi
Cinta yang hakiki
Subhanaallah

IKHLAS-HAMBA ALLAH

| SABAR |

Penulis : Cahaya Kesabaran Masa : 19:41 Comments : 0 Labels :



Alhamdulillah, Selawat dan Salam ke atas Nabi Muhammad SAW .Sabar dalam konteks Islam adalah salah satu dari sifat mahmudah yang perlu dan mesti wujud dalam diri setiap umat manusia Nabi Muhammad SAW. SABAR... satu perkataan ringkas yang memberi impak yang besar pada diri manusia. Sifat sabar ini berjaya 'memandu' tindakan manusia dalam kehidupan seharian. Adanya sifat sabar ini membolehkan ramai manusia hidup dalam keadaan aman damai seperti sekarang.
Dengan sifat sabar ini, seorang guru mampu terus menjadi seorang guru walaupun berhadapan dengan ragam pelajar yang bermacam-macam karenah.
Dengan sifat sabar ini, seorang ibu mampu membesarkan anak-anak yang ramai walaupun ketika kecil, anak-anak biasanya sangat nakal dan tidak mendengar kata kerana mereka masih tidak mengerti kata-kata ibunya.
Dengan sifat sabar ini, hubungan persahabatan terus berkekalan walaupun kadang-kadang dalam bersahabat, kita selalu diuji dengan sikap rakan yang mengundang rasa kecil hati.
Dengan sifat sabar ini, ramai manusia telah berjaya menjadi orang hebat kerana berjaya melalui pelbagai kesusahan ketika menuntut ilmu.
Dengan sifat sabar ini juga, suami dan isteri terus bahagia menjalani kehidupan walaupun setiap pasangan biasanya akan diuji sepanjang berada di alam rumah tangga. Kata orang, 'sedangkan lidah lagikan tergigit, inikan pula suami isteri'.

Cuba kita bayangkan situasi dimana sifat sabar ini sudah tidak ada langsung dalam diri manusia, walaupun sekelumit.
Tanpa sifat sabar, bilangan guru akan berkurang kerana ramai orang yang tidak sanggup lagi menjadi guru untuk melayan karenah pelajar yang kadang-kadang mengundang rasa marah dan sedih di hati.
Tanpa sifat sabar, anak-anak kecil akan membesar dalam keadaan yang tegang tanpa kasih sayang kerana tidak ada lagi sifat sabar dalam diri ibu bapa dalam sepanjang membesarkan anak-anak kecil yang masih tidak mengerti.
Tanpa sifat sabar, hubungan persahabatan tidak lagi seindah yang dirasakan sekarang kerana setiap orang tidak dapat bersabar lagi dengan sikap rakan masing-masing dan tiada lagi sifat sabar dalam diri yang mendidik hati berlapang dada dan saling memaafkan.
Tanpa sifat sabar, tiada lagi lahirnya orang-orang hebat kerana semua orang tidak sanggup menghadapi kesukaran ketika belajar dan berputus asa saat-saat diuji dengan kesukaran.
Tanpa sifat sabar, alam rumah tangga tidak akan bertahan lama kerana tiada lagi sifat sabar dalam diri pasangan masing-masing untuk bertolak ansur antara satu sama lain.
Firman Allah S.W.T yang bermaksud:
Maka bersabarlah (wahai Muhammad terhadap ejekan golongan yang kafir itu), dengan cara kesabaran yang sebaik-baiknya. (Surah Al-Ma'aarij:ayat 5)
Ya, saya suka ayat ini. Ketika sedang menahan marah dan menahan sedih, ayat ini benar-benar memberi motivasi kepada saya. Bagaimana Allah memerintahkan kita untuk bersabar, malah bersabar dengan kesabaran yang baik.
Sememangnya dirasakan sabar ini merupakan sesuatu yang sangat perit sehingga kadang-kadang hati kita mengeluh.
" Asyik sabar je, penat dah sabar ni!"
Kita tidak perlu fikirkan lagi, mengapa kita bersabar dan berapa kali kita bersabar dalam hidup ini kerana saya ingin mengajak anda melihat apa yang dapat kita peroleh dari sifat sabar ini.
Apabila kita bersabar, kita sebenarnya dianugerahkan satu rasa yang tidak semua orang mampu merasainya, iaitu rasa ketenangan. Ketenangan ini bukan semua orang mampu merasainya melainkan orang-orang yang menjalani kehidupan mengikut apa yang Islam anjurkan. Percayalah dengan sifat sabar ini, dalam keadaan tidak sedar kita telah menyelamatkan banyak hubungan persahabatan daripada terputus, dengan sifat sabar ini kita boleh hidup aman damai seperti sekarang, dengan sifat sabar ini kita menjadi dewasa sehingga kini. Lihatlah betapa besarnya impak sabar untuk menjadi kehidupan harmoni.
Untuk anda yang sedang diuji, dalam hati ini hanya ada dua pilihan, sama ada nafsu ataupun iman. Jika menang nafsu, maka kalahlah iman, jika menang iman maka musnahlah nafsu.Kita yang perlu menilai dan memilih. Apabila diuji, kita mahu memilih nafsu untuk terus marah, atau kita memilih pilihan yang paling tepat iaitu iman dan sabar. Lihat pada impaknya, jika kita memilih untuk marah, hati kita akan dikuasai rasa marah yang menghilangkan rasa tenang, malah boleh jadi kita bertindak diluar batas fikiran kita yang akhirnya memberi kesan negatif pada kehidupan kita ketika itu. Namun, jika kita memilih untuk bersabar, insyaAllah kita diberi ketenangan untuk membantu kita mengambil tindakan yang tidak memburukkan lagi keadaan.
Saya bagi satu contoh yang mudah. Ditakdirkan anda terpaksa menjalani kehidupan dengan seorang rakan yang sangat pentingkan diri sendiri. Setiap tindakannya pasti memberi kebaikan pada dirinya dan kita sentiasa menjadi mangsanya. Setiap perbuatan dan kata-katanya sentiasa membuat kita berkecil hati. Disini, anda hanya ada dua pilihan, memilih untuk terus bersabar dan bertahan sepanjang anda menjalani kehidupan dengannya, atau anda memilih untuk bermasam muka dengannya akibat sakit hati yang menguasai diri. Jika anda memilih untuk bersabar, anda mampu menjaga keharmonian persahabatan dengannya, namun jika anda memilih untuk bermasam muka, pastinya memberi kesan yang tidak baik dalam hubungan persahabatan itu sendiri.
Namun sahabat, perlulah kita ingat bahawa kita ini manusia, kita bukan malaikat untuk terus menjadi sempurna di mata orang lain. Sabar manusia itu ada juga batasnya dan kadang-kadang orang yang paling banyak bersabar, sekali dia 'meletup' huru-hara jadinya. Oleh itu, perlunya fungsi kita meletakkan diri kita ditempat orang lain. Malah jika kita jenis yang pentingkan diri sekalipun, sebelum bertindak, kita perlu berfikir bagaimana rasanya jika kita berada ditempat orang yang teraniaya itu.
Sebelum kita bunuh orang, cuba kita bayangkan diri kita menjadi orang yang dibunuh itu.
Sebelum kita melemparkan kata-kata yang mampu mengguris hati orang lain, cuba bayangkan diri kita yang dilemparkan kata-kata itu.
Jika kita mampu meletakkan diri kita ditempat orang lain, saya yakin manusia tidak akan menzalimi sesama manusia lagi.
Sabar itu bukan perlu pada waktu-waktu tertentu sahaja, tetapi ia perlu setiap masa dan dimana jua kerana hidup kita tidak pernah lari dari diuji dengan pelbagai jenis dan bentuk ujian. Teruskan langkah dalam kehidupan ini tanpa menoleh ke belakang lagi, kerana di depan sana ada syurga menanti kita. Cubalah memahami untuk diri kita difahami, cubalah bertolak-ansur, supaya orang lain juga mudah bertolak ansur dengan kita. Janganlah sentiasa mencari salah orang lain, supaya orang lain tidak mencari salah kita. Nasihat ini untuk diri saya sendiri, dan juga untuk kamu wahai sahabat.

IKHLAS-HAMBA ALLAH

| Bagaimana Jika Allah Mencintai Kita? |

Penulis : Cahaya Kesabaran Masa : 19:39 Comments : 0 Labels :



Lazimnya andai kita mencintai atau merindui seseorang, kita mempunyai keinginan untuk memberitahu orang lain. Seboleh-bolehnya biar semua orang tahu bahawa kita sedang mencintainya. Hati merasa bahagia andai perasaan itu dapat dikongsikan bersama.

Melalui jaringan sosial seperti Facebook dan Twitter, kita dapat membaca pelbagai luahan mereka yang sedang bercinta. Antaranya:

"Saya sayang awak."
"Saya rindu ibu."
"Saya cinta kamu semua."

Agaknya, bagaimana pula jika Allah mencintai seseorang?
Dalam satu hadis, Rasulullah SAW pernah bersabda :

"Sesungguhnya Allah SWT jika mencintai seorang hamba, maka Dia memanggil malaikat Jibril dan berkata: "Wahai Jibril, aku mencintai orang ini maka cintailah dia!" Maka Jibril pun mencintainya, lalu Jibril mengumumkannya kepada seluruh penduduk langit dan berkata: "Wahai penduduk langit, sesungguhnya Allah mencintai orang ini, maka cintai dia." Maka seluruh penduduk langit pun mencintainya. Kemudian orang itu pun dicintai oleh segenap makhluk Allah di muka bumi ini." (Hadis Riwayat Bukhari)

MasyaAllah! Lihatlah cinta Allah..Sungguh luar biasa hebat..

Ketika Allah mencintai seseorang, Allah yang Maha Agung tidak cukup dengan hanya mengatakan "Aku cinta si dia!"

Tetapi Allah memaklumkan kepada seluruh makhluk-Nya.

Apa kata Allah dalam hadis tersebut?
"Wahai Jibril, aku mencintai orang ini maka cintailah dia!"

Maka Jibril pun membuat pengumuman :
"Wahai penduduk langit, sesungguhnya Allah mencintai orang ini, maka cintai dia."

Kemudian orang itu pun dicintai oleh segenap makhluk Allah di muka bumi ini.

Oh Ar-Rahman Ar-Rahim, bahagianya mereka yang benar-benar dicintai Allah. Pasti hidup mereka sentiasa tenang dan diberkati.

Bayangkan jika semua pembaca iLuvislam.com disayangi Allah SWT. Pasti dunia ini dipenuhi dengan kebahagiaan.

Tidakkah kita mahu menjadi seorang yang benar-benar dicintai Allah?

Namun, selama ini, cinta siapa yang kita kejar?

IKHLAS-HAMBA ALLAH

| Melakar Cinta Allah Melalui Sahabat |

Penulis : Cahaya Kesabaran Masa : 19:32 Comments : 0 Labels :



"Kau tahu apa itu makna uhibbuki fillah?" tanya seorang sahabat kepada saya.

"Mencintaimu kerana Allah," Ringkas jawapan saya.

Kelihatan tidak senang duduk sahabat dengan jawapan saya. Riak muka tidak puas hati lagaknya.

"Memanglah, itu direct translate. Tak semua orang faham erti itu sebenarnya. Cuma mengungkap tetapi tidak sampai jauh ke dasar hati, kerana itu setiap perkara yang dilakukan pasti ada kurangnya, hingga kadang-kadang boleh menjadi cemburu dalam berukhwah. Manusia sebegini masih keliru sebenarnya," luah sahabat dengan air muka penuh kekesalan.

Terhenti seketika kerja yang saya sedang lakukan. Berfikir tentang kata-kata sahabat sebentar tadi.

"Cemburu dalam berukhwah? Saya setuju, bahkan ada yang masih tidak mampu mentafsir ertiuhibuki fillah itu sendiri. Keliru itu benar. Realitinya kerana fitrah berkasih yang terlampau. Rasa menyayangi yang terlampau hingga ada istilah 'dia milik aku' sahaja. Astaghfirullahal azzim, mohon dijauhkan perasaan sebegini," memandang sahabat dengan penuh pengertian.

Benar, ini kisah realiti. Sebenarnya ramai yang masih keliru dengan perasaan sendiri. Fitrah manusia memang mahu menyayangi dan disayangi, tetapi berpadalah dalam berkasih dan sayang hingga timbul perasaan ingin memiliki. Mengikut ilmu psikologi, inilah yang dinamakaninnate motive.

Maknanya jangan berkasih sayang lah?

Tidak.. bukan itu yang saya maksudkan. Berkasih sayang itu perlu, tetapi berpada dan kawallah diri. Berukhwah kerana Allah semata-mata. Jadi takkan timbul isu 'dia milik aku'.

Tidak Cemburu

Orang-orang yang beriman tidak akan rasa cemburu apabila sahabat menjalin ukhwah dengan sahabat lain. Isilah hati dan nurani dengan jalan Allah kerana ukhwah ini terjadi atas kehendak Allah. Jika ada timbul rasa cemburu, muhasabah kembali kerana sungguh itu adalah bisikan syaitan yang cuba menghasut dan menggugat ukhwah yang dibina.

Siapa kita untuk memiliki? Tiada apa-apa di dunia ini adalah milik kita. Sahabat? Bukan milik kita. Justeru kenapa mahu cemburu apabila orang lain mendampingi?

Firman Allah s.w.t : "Sesungguhnya mukmin itu bersaudara." (al-Hujuraat: 10)

Dari firman ini telah jelas bahawa semua muslim itu adalah bersaudara. Tiada yang tertinggal. Kita memerlukan antara satu sama lain. Seharusnya kita perlu belajar menyayangi setiap sahabat yang berada di sekeliling kita.

Dalam Islam sudah diajar tentang ithar (melebihkan orang lain) yakni tahap ukhwah yang paling tinggi manakala berlapang dada adalah tahap ukhwah yang paling rendah.

Tapi dalam apa jua keadaan, kita harus sedar tentang makna basitah (kesederhanaan). Bila sudah sayang terlebih, segala benda jadi lain. Justeru itulah kita perlu bersederhana. Kalau mahu sayangi semua, bukan memilih-milih pula.

Nasihat ini jelas untuk saya dan semua yang mempunyai sahabat. Mungkin ini sudah terjadi atau bakal terjadi. Makanya saya mahu mengingatkan dahulu sebelum terkena pada diri sendiri atau yang lain juga.

Uhibbuki fillah, best friend, teman sejati atau apa-apa sahaja akan menjadi retorik semata-mata jika setiap perhubungan itu tidak di dasari dengan iman dan takwa. Usah tertipu dengan mainan perasaan sendiri. Perbetulkan niat kembali jika masih ada cemburu di hati.

Layanan Istimewa Untuk Semua Sahabat

Sayugia saya mahu mengingatkan kalian tentang kisah Rasulullah SAW dalam bersahabat.

Adakah para sahabat yang lain merasa cemburu dengan Abu Bakr apabila Rasulullah SAW mengatakan Abu Bakr adalah teman baiknya. Saidina Umar, Uthman, Ali dan sebagainya tidak cemburu melihat persahabatan itu kerana Rasulullah SAW melayan para sahabat yang lain juga dengan istimewa. Inilah yang perlu kita contohi bersama.

Jika kita mampu untuk memberi hadiah, belanja kawan, sentiasa saling mengingat, membantu dia, bertanya khabar kepada kawan yang seorang; beri layanan istimewa dan memasak untuk kawan seorang, kenapa tidak kepada kawan yang lain kita lakukan sebegitu rupa? Adakah Islam mengajar kita untuk membanding beza darjat?

Dari Abu Hurairah r.a, Rasulullah s.a.w bersabda:

"Janganlah saling mendengki, saling menipu, saling membenci, saling memutuskan hubungan dan janganlah sebagian kamu menyerobot transaksi sebagian yang lain, jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara. Seorang muslim itu saudara muslim yang lain, tidak boleh menzaliminya, membiarkannnya (tidak memberikan pertolongan kepadanya), mendustainya dan tidak boleh menghinakannya.

Taqwa itu berada di sini (beliau menunjukkan dadanya tiga kali). Cukuplah seorang (muslim) dianggap (melakukan) kejahatan karena melecehkan saudara muslimnya. Setiap muslim atas muslim lain haram darahnya, hartanya dan kehormatannya." (HR. Muslim dan Ibnu Majah)

Jadi, mari kita tajdidkan (memperbetulkan) niat kita dan banyakkan muhasabah. Mungkin selama ini kita berukhwah bukan kerana Allah tetapi atas dasar lain.. peribadi ke, minat yang sama ke, perasaan ingin memiliki ke..

Mari koreksi diri.. mari istighfar berulang-ulang kali..

"Ada tak orang rasa cemburu dengan kita. Mereka rasa takut untuk rapat sebab kita berkawan baik?" tanya sahabat lagi.

"Wallahua'lam, jika ada yang berfikiran sebegitu, mesti ada silap dia dan silap kita juga. Dalam ukhwah ini kita membina ithar tetapi kita perlukan juga basitah," tuntas saya.

Moga ini dapat menjadi renungan untuk para sahabat di luar sana. Sungguh mungkin ini juga bakal terjadi pada saya dan anda, kita tidak tahu. Jadi persiapkan diri dan bermuhasabah kembali.

Marilah kita menjalin ukhwah kerana Allah..

Untuk sahabat-sahabat saya di luar sana.. uhibbuki fillah.. harap ukhwah ini hingga ke jannah hendaknya.

Ya Allah,peliharalah ukhwah kami ini. Moga tiada hasad yang menyelirat jauh di hati yang tersirat..

Di jalan Allah,
Persahabatan ini bukan milikku dan bukan jua milikmu,
Persahabatan ini adalah perancangan daripada Allah yang mengetahui segala rahsia,
Kerana DIA lah aku mengenalimu dan kerana DIA jua telah menetapkan ukhwah itu,
Pasti terukir 1001 kenangan dan kasih sayang,
Semuanya kerana Allah,
Sungguh,
Bukan kerana selain daripada-Nya..

IKHLAS-HAMBA ALLAH

| Jika aku .. |

Penulis : Cahaya Kesabaran Masa : 07:03 Comments : 0 Labels :



Jika Aku Jatuh Hati

Bismillahirrahmanirrahim

Ya Allah
Jika aku jatuh cinta
Cintakanlah aku pada seseorang yang melabuhkan cintanya padaMu
Agar bertambah kekuatanku untuk menyintaiMu

Ya Muhaimin
Jika aku jatuh hati
Izinkanlah aku menyentuh hati seseorang yang hatinya tertaut padaMu
Agar tidak terjatuh aku dalam jurang cinta nafsu

Ya Rabbana
Jika aku jatuh hati
Jagalah hatiku padanya
Agar tidak berpaling daripada hatiMu

Ya Rabbul Izzati
Jika aku rindu
Rindukanlah aku pada seseorang yang merindui syahid di jalanMu

Ya Allah
Jika aku menikmati cinta kekasihMu
Janganlah kenikmatan itu melebihi kenikmatan indahnya bermunajat di sepertiga malam terakhirMu

Ya Allah
Jika aku jatuh hati kepada kekasihMu
Jangan biarkan aku tertatih dan terjatuh dalam perjalanan panjang menyeru manusia kepadaMu

Ya Allah
Jika Kau halalkan aku merindui kekasihMu
Jangan biarkan aku melampaui batas sehingga melupakan aku pada cinta hakiki dan rindu abadi
hanya kepadaMu

Amin
Ya Rabbal Alamin..

IKHLAS-HAMBA ALLAH

| Pelita Kubur |

Penulis : Cahaya Kesabaran Masa : 05:20 Comments : 0 Labels :



Renungilah kata Imam Al-Ghazali rhm ini..

"Pertama telah kupandang makhluk yang banyak ini..

Maka aku saksikanlah bahawa
tiap-tiap mereka
mempunyai kekasih dan kecintaan tempat hatinya tertambat.
Sebahagian daripada kekasih itu
hanya mendampingi
sampai ke sakit yang membawa maut
dan sebahagian hanya sampai ke tepi liang kubur.
Setelah itu
kesemuanya pulang dan meninggalkan kekasihnya seorang diri.
Tidak seorang pun yang turut masuk ke kubur dan menghiburkan di dalamnya.
Yang demikian tidak kudapati selain amal yang soleh.
Sebab itu
maka kuambil ia menjadi kekasihku
supaya kelak ia menjadi pelita di dalam kubur
menghiburkan dan tidak meninggalkan aku seorang diri."

IKHLAS -HAMBA ALLAH

Saturday 25 August 2012

| Seluas langitMU |

Penulis : Cahaya Kesabaran Masa : 18:44 Comments : 0 Labels :



langit Illahi

Tiap kali menatap langitMU,

Terdetik di benak kalbu,

Alangkah bahagianya aku andai jiwaku jua seluas langitMU,

Lantaran luasnya jiwa, tenanglah qalbi kurniaanMU,

kerna kekayaan jiwa pada tenang dan lapangnya hati,

Itulah kebahagian yang sebenarnya!

Menitits air mataku ini,

Tiap kali menghitung dosa-dosa yang tidak terhitung,

Dosa-dosa yang hitungannya seluas langitMU,

Mungkin jua lebih luas dari itu!!!

Menatap kembali kalimah cintaMU dan utusanMU,

KeampunanMU jauh lebih luas dari kemurkaanMU,

Indahnya cintaMU ya Rabb,

Mendamai jiwa mengusik qalbu.

KurniaanMU seluas langitmu,

Namun tiada balasan yang kau pinta dariku,

Hanya sebuah ketaatan.

Sungguh, ku cinta dan rindu padaMU,

kekalkanlah rasa ini dalam jiwaku,

Hingga pertemuan aku denganMU ya Rabbi,

Di JannahMU yg kekal abadi,

IKHLAS-HAMBA ALLAH

| Ku Syukuri NikmatMu |

Penulis : Cahaya Kesabaran Masa : 18:31 Comments : 0 Labels :



Assalamualaikum... syukur adalah satu perbuatan hamba yang amat berkait rapat dengan nikmat kurniaan Ilahi kepada kita. memang tidak dinafikan setiap kali nafas kita disedut, tak pernah sekali ia sunyi dari sebarang nikmat ilahi. antara nikmat yang selalu penulis fikirkan ialah automatiknya sistem pernafasan kita. Ini bermakna kita tidak perlu bersuusah payah memikirkan denyutan nadi, jantung, perjalanan darah dan sebagainya. Bayangkan jika kita terpaksa mengendong tangki oksigen selagi hayat dikandung badan. ataupun, tiba-tiba kita terlihat seorang lelaki bergegas diusung ke hospital kerana dia terlupa untuk bernafas sebentar tadi.. erm.. bayangkan betapa kalutnya kehidupan kita.. ku syukuri nikmat pernafasan automatik ini ya Allah..

lantas bagaimana caranya untuk merafakkan kesyukuran kita kehadratNya? masih ingat pembelajaran agama masa muda-muda dulu, kata guru, jika kita ingin mengira semua nikmat Allah kepada kita, pasti kita tidak akan mampu menghitungnya. jika nikmat yang besar-besar pun kita tak mampu menghitung, masakan kita mampu nak menghitung nikmat yang kecil-kecil. selamanya kita tak akan mempu menhitungnya. maka guru menyuruh menulis nikmat yang nak dihitung. malangnya, kepala ini tergaru-garu memikirkan nikmat yang patut ditulis. lantas guru tersenyum sambil berkata "jika kita ada masalah untuk menulis nikmat Tuhan, maka macamana kita nak bersyukur? ehehe aku tersenyum mengenangkan semua itu... justeru setelah ditulis semua nikmat yang mampu ku tulis di buku kecil ku (sedangkan banyak lagi nikmat yang tidak mampu ku tulis) ku rasakan alangkah jauhnya aku dari kesyukuran yang sepatutnya sedangkan nikmat yang dikurniakan terlalu banyak..

kekadang kita mendapat kekurangan dalam hidup berbanding dengan orang sekeliling. kata guru: inilah kehidupan. ada kaya ada miskin. ada suka ada duka... ada sihat ada lemah. inilah warna-warna kehidupan. justeru kata guru jika dapat kekurangan, belajarlah memandang orang yang lebih kurang dari kita, pasti kita akan bersyukur. jika kita bekerja dengan pendapatan yang sedikit, maka renungkan orang yang papa kedana tiada pendapatan. malah hidupnya hanya meraih simpati masyarakat. maka kita akan rafakkan kesyukuran kita mengenangkan alangkah bertuahnya hidup kita yang tidak semalang dia..

satu lagi caranya.. jika kita mendapat kelebihan.. tak kiralah kelebihan itu berupa harta atau ilmu ataupun apa saja, maka guru kata: belajarlah berkongsilah kelebihan itu dengan masyarakat sekeliling.. jika kita berharta, maka sedekahkanlah harta kita.. jika kita berilmu, maka sedekah ilmu dengan masyarakat sekeliling.. dengan itu, kita akan dapat mensyukuri nikmat kelebihan yang dikurniakan kepada kita..

justeru, alangkah cantiknya, setiap kali apabila kita bangun tidur, kita rafakkan kesyukuran kita setinggi-tingginya dengan nikmat nyawa pada hari yang baru dan setiap kali sebelum kita lelapkan mata, kita bersyukurnya semaksimum mungkin dengan nikmat kehidupan yang tidak pernah putus dikurniaan Ilahi kepada kita pada hari itu. alangkah bahagianya hidup ini jika kita mula belajar bersyukur.... ke guane?

IKHLAS - HAMBA ALLAH

| Ujian Itu Tanda KasihNya |

Penulis : Cahaya Kesabaran Masa : 18:29 Comments : 0 Labels :



Assalamualaikum... suatu hari pernah seseorang bertanya "benarkah ujian hidup itu tanda kasihNya?" "bukankah jika seseorang kasihkan kita, dia akan sentiasa memberikan kesenangan kepada kita?" dan "kenapa dikatakan kasih kalau diuji kita dengan derita?" kenapa dikatakan sayang jika hidup dipenuhi sengsara? tanya seorang sahabat sambil matanya berkaca bergenang air mata.. erm.. fuhh tarik nafasku dalam-dalam.. bagaimana untuk ku jawab pertanyaannya?

masih lagi ku ingat pesan guruku, "ketahuilah sesekali Allah tidak pernah menzalimi akan hambaNya, namun kejahilan hambanya yang menyebabkan hamba menuduh Allah menzaliminya." betulkan?

Sesekali difikir ada juga benarnya apa yang dikatakan oleh kawan ku.. kalau kita sayang seseorang, mesti kita hamburkan dia dengan kesenangan dan kemewahan. jauh sekali kita ingin menyusahkan hidupnya.. betul kan? kita akan cuba untuk beri kepadanya segala-galanya... sesekali kita tidak ingin melihat airmata mengalir dari matanya.. kan?

namun kata guru, perbuatan tersebut merupakan perbuatan dan tindak tanduk manusia. yang sudah tentu manusia amat dangkal ilmunya tentang hikmah sesuatu perkara.. sedangkan Allah Taala itu Maha Mengetahui dan Maha bijaksana. Sudah tentu perbuatan Allah merupakan tindakan yang terbaik bagi hambanya..

Guru berkata lagi: ketahuilah bahawa dunia ini begitu tidak bernilai di sisi Allah, sesekali Allah tidak suka hamba yang disayangiNya karam oleh godaan dunia. kekadang si hamba begitu asyik mengejar dunia sehingga melupakan Kekasih Abadinya. Allah mendatangkan ujian, agar dia kembali tersentak.. agar kembali terjaga... agar dia kembali sedar bahawa dia sebenarnya sudah jauh tenggelam... sudah jauh terbabas dan sesat... agar dia membuat u-turn, pusing kembali kepada Kekasihnya... apabila di timpa ujian, dia kembali rebah di hamparan sejadah memohon maghfirah. air matanya kembali menitis membasahi pipinya yang selama ini gersang kerana terlalu menikmati keseronakan dunia... apabila derita, kita kembali memohon,.. apabila sengsara kita kembali berdoa.. dan kata guru "bukankah itu bukti kasih sayangNya?"

aku mengangguk mengiyakan kata guru. masih teringat lagi dulu masa belajar di universiti, bila balik kampung emak selalu bagi duit untuk buat belanja di universiti. apabila kembali ke universiti, kita akan belanja sakan. dan bilakah kita akan telefon kembali kepada mak ayah kita? ye betul.. bila kita kehabisan duit kita.. bukankah kehabisan duit itu menyebabkan kita kembali kepangkuan ibu bapa kita? dan benar, nikmat selalu menjauhkan dan melenakan kita sedangkan sengsara banyak menyedarkan dan mendekatkan kita..

sahabat... semoga kita sentiasa sedar bahawa tarbiah Ilahi itu mengandungi rahmat dan hikmat yang amat tersirat. sukar untuk manusia yang berstatus hamba untuk memahami dan menyingkapnya. apa yang penting kita perlu sentiasa bersangka baik dan sentiasa bersyukur atas segala anugerahNya..

"Ya Allah jadilah kami hamba yang sentiasa bersangka baik pada Mu dan sentiasa bersyukur atas anugerah pemberianMu"

IKHLAS - HAMBA ALLAH

| Mekar Sekuntum Bunga |

Penulis : Cahaya Kesabaran Masa : 18:24 Comments : 0 Labels :



Assalamualaikum... pernah sekali guru berkata: "Andai di dataran sahara yang kering kontang tanahnya, yang panas terik mentarinya, tiba-tiba ada pokok yang dapat mengeluarkan bunga yang mekar. Maka bagaimana pendapatmu dengan pemandangan itu?" soal sang guru. "Sudah tentu ia menjadi sesuatu yang amat mengujakan dan amat memukau." jawab si murid tanpa berlengah. "maka apa pendapatmu tentang kewujudan bunga yang mekar itu di tengah-tengah sahara itu?" soal sang guru lagi." ia merupakan sesuatu yang hebat. Ternyata kontangnya sahara tidak melayu-longlainya. bahkan ia tetap berkembang mekar secantiknya." jawab murid lagi sambil petah berhujah. Lantas sang guru tersenyum.

Kata sang guru lagi: "Bukan senang untuk lahirkan bunga secantik itu dalam suasana sekontang itu. jika bunga yang mekar wujud di tempat yang subur, maka ia bukanlah sesuatu yang menghairankan. Namun sebaliknya, jika bunga yang berkembang mekar wujud di daerah kering kontang, semestinya ia merupakan sesuatu yang istimewa." si murid cuba menangkap maksud gurunya. namun ia gagal.. lantas si murid menundukkan kepala..

Sang guru tersenyum sambil menyambung bicara: "Lantas, bagaimana pendapatmu sekiranya seorang itu tegar bersolat terawih, bertadarrus al-Quran, menghidupkan malam, bersolat witir, sedangkan di siangnya dia menahan diri dari makanan dan minuman?" mekarkah ia? secantik bunga di gurun sahara kah ia?

Si murid mula mendongak kepala.. ohh! ke situ rupanya bicara sang murabbinya.. amat jauh firasatnya dan amat dalam kalimatnya.. lantas si murid mengangguk mengiyakan sekala tutur kata sang guru...

Sang guru menambah lagi: "ketahuilah anakku.. inilah bulan untuk melihat sejauh mana mekarnya sekuntum bunga. adakah mekarnya sama seperti mekarnya di bulan-bulan yang sudah. atau mekarnya itu tidak mampu untuk bertahan lama.. lantas apabila tiba bulan ini, maka kembangnya pula sudah tiada lagi.. alangkah malangnya andai kembangnya sekuntum bunga hanya kembang seketika jua.."

dan amat beruntung, andai kekeringan dan kekontangan bulan ini makin menyerlahkan lagi mekar kembangnya.. dari jauh sudah disanjung.. "oh alangkah indahnya si bunga itu, mekar kembangnya walaupun ujian getir melanda.."

Si murid terus tertunduk.. lama sekali tafakkurnya.. sambil menarik nafas yang amat dalam dia bertanya dirinya : Secantik bunga yang berkembang mekar di gurun sahara itukah dirinya?...

IKHLAS-RINA

| Dosa : Urusanku Dengan Tuhanku |

Penulis : Cahaya Kesabaran Masa : 18:19 Comments : 0 Labels :



Assalamualaikum... apabila bait-bait tazkirah disampaikan, ataupun kata-kata nasihat keislaman diutarakan, hati-hati manusia yang mendengar akan mula memberi reaksi. Ada yang menerima dengan terbuka sambil melihat kesilapan yang perlu diperbaiki dan diperhalusi. ada yang menerimanya dengan jiwa yang tiada perasaan. biar berbuih mulut memberi tazkirah, jiwanya tetap tiada perasaan. namun ada segelintir manusia yang hatinya panas membara, sempit dadanya, sesak nafasnya, menyampah pun ada: lantas dijawab :" apa yang kamu susahkan, dosaku itu urusanku dengan tuhanku. usah kamu masuk campur urusan diriku. diriku masih belum sampai seru! jaga dirimu dahulu. jangan-jangan dahulu, dirimu lebih teruk dari diriku!"

benar, ada manusia memandang remeh persoalan dosa. baginya dosa itu mudah diampuni Tuhannya. bukankah Allah itu Maha Pengampun? lagipun, kata-kata guru agama, walaupun dosa sebesar lautan, keampunan Allah lebih besar... dan benar, memang Allah Maha Pengampun, namun adakah kita pasti kita sempat memohon ampun?

teringat kata sang guru: "maksiat ini keasyikan bagi ahlinya.. dosa ini memabukkan bagi pelakunya.. jika sesuatu itu keasyikan... jika sesuatu yang memabukkan... adakah mudah bagi pelakunya untuk disedarkan? kerana asyik merindukan bulan, pungguk lupa berlalunya malam. kerana mabuk laila majnun lupa hakikat kehidupan.. dan adakah kita rasa terlalu mudah untuk tersedar dari keasyikan dan kemabukkan?"

"ahli maksiat ini benar-benar seperti orang yang mabuk yang baru pulang dari pesta. lalu, dijumpai longkang yang kotor, yang dipenuhi dengan ular dan kala jengking berbisa. lantaran mabuknya, disangka longkang itu sungai yang indah yang jernih airnya. lantas dia terjun ke dalam longkang tersebut. adakah kamu menyangka dia akan terselamat? sudah tentu pada akal kita dia tidak akan selamat. namun apabila kita cuba menyelamatkannya, dia akan menepis tangan kita. katanya, jangan disekat aku, aku ingin menikmati suasana yang indah ini! sedangkan di kala dia terjun ke dalam longkang itu, maut sudah menanti kedatangannya..." jelas sang guru lagi.

benar sahabatku... andai terlalu asyik bergelumang dosa, dirisaukan tak sempat bertaubat di hujung nyawa. mungkin terlalu asyik, sehingga tidak sedar kedatangan malaikat maut di pintu jendela. andai nyawa disentap, di waktu itu selautan taubat sudah tidak bermakna. ditambah dengan bau busuk bangkai di waktu sakaratul maut menjelang tiba. apakah di waktu itu kita masih boleh berkata: nanti sekejap wahai malaikat maut! jangan kasar manyentap nyawaku kerana dosaku itu urusanku dengan Tuhanku dan bukannya urusanmu...

IKHLAS - RINA

| Rasa Seorang Hamba |

Penulis : Cahaya Kesabaran Masa : 18:16 Comments : 0 Labels :



Assalamualaikum... Qiyamku di mihrab musolla kali ini benar-benar berbeza. Terasa benar-benar malu, sehinggakan untuk mengangkat kepala pun aku tak mampu. Perasan malu menebal sungguh di hati.. datangnya bertindih-tindih silih berganti.. malah, untuk mengerling mata pun aku tak mampu.. semua ini gara-gara bicara sang guru dalam pengajian sebentar tadi.. terngiang-ngiang kata sang guru:

"Qiyam (berdiri) seorang yang bertakwa berbeza dengan qiyamnya seorang yang fujjar (ahli maksiat). seorang yang bertakwa merasakan dirinya begitu lut sinar di hadapan Allah. Dengan pandangan hatinya, dia merasakan semuanya terserlah sama ada sekecil-kecilnya mahupun sebesar-besarnya... Dia sedar Allah Maha Menatap... Dia yakin Allah Maha Melihat. Malah tiada sesuatupun dapat tersembunyi dari pengetahuan Allah. Dia merasa malu, kerana walaupun pakaian zahirnya sangat cantik dan bersih, namun hatinya penuh tompok-tompok hitam yang melekit.. dia yakin, walaupun manusia di dalam musolla itu tidak dapat melihat titik-titik hitam hatinya, tapi semua itu begitu nyata dalam pandangan Tuhannya... lantas Qiyamnya itu merupakan ketundukan.. qiyam itu merupakan pengakuan kelemahan dan kehinaan.. Dia merasa cukup kecil dan kerdil di hadapan Allah Yang Maha Kuasa. Dia mula menyedari betapa hinanya diri... bermula diri dari setetes air yang hina, dia dimuliakan dengan Islam sebagai agamanya.. Dan kini, dia diizinkan untuk bersolat di mihrabNya untuk bermunajat kepadaNya..."

kata-kata sang guru tadi begitu begitu berbekas pada hatiku... tidak terbayang betapa banyak titik-titik hitam yang wujud pada hatiku. maka, betapakah aku mampu untuk mengangkat kepalaku? Sesungguhnya aku tidak mampu.. lantas ku panjangkan munajat dihatiku... ku mulakan dengan menyebut namaMu.. ku puji diri Mu setinggi-tingginya duhai Tuhan sekelian alam... Yang Maha pengasih.. Yang Maha penyayang.. Tuhan yang menguasai hari pembalasan.. ku akui, ku yakini, justeru hanya kepadaMu aku sembah dan hanya kepadaMu aku memohon pertolongan.. Ya Allah, maka tolonglah tunjuki daku jalan yang lurus.. jalan golongan yang Engkau beri nikmat.. bukan jalan golongan yang dimurkai, bukan juga jalan orang-orang yang sesat... Ya Allah.. kabulkanlah.. aku sangat-sangat berharap pada pimpinan taufiqMu...

Ya Allah, ampunkan segala dosaku.. bersihkanlah hatiku.. hilangkanlah tompok-tompok hitam yang wujud pada batinku.. sesungguhnya aku tidak mampu, jika tanpa pimpinan taufiqMu.. ya Allah pimpinlah daku.. aku benar-benar tidak mampu..

*********

benar sahabatku, pertemuan di mihrab solat merupakan peristiwa yang amat penting dalam kehidupan seorang insan. Bagi orang yang beriman dan bertakwa, solat perlu ditatang dengan sebaik-baiknya... perlu dilaksanakan dengan penuh penghayatannya.. solat menghadirkan gerun, solat menghadirkan harap. solat menghadirkan pergantungan.. solat menghadirkan kehambaan.. berbeza bagi orang yang fujjar, solat dilakukan sambil lewa.. acuh tak acuh sahaja sikapnya... solat tidak menghadirkan gerun.. solat tidak menghadirkan rasa.. solat baginya hanyalah adat semata-mata... malah, solat tidak melahirkan rasa sebagai seorang hamba..

maka bagaimanakah pula solat kita?

IKHLAS-RINA